Selasa, 17 Desember 2013

UBD berdiri atas penggabungan 3 (tiga) Sekolah Tinggi  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 112/D/0/2002 tanggal 7 Juni 2002 yaitu STMIK Bina Darma (Surat Keputusan Mendikbud RI. Nomor : 027/D/O/1994, tanggal 18 Mei 1994), STIE Bina Darma (SK. Mendikbud RI. Nomor : 046/D/O/1994, tanggal 7 Juli 1994), dan STBA Bina Darma (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 143/D/0/2001 tanggal 27 Agustus 2001).
Universitas Bina Darma adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengasuh dan mengembangkan ilmu dan keahlian profesional pada 7 (tujuh) fakultas (Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dengan program studi unggulan tiap fakultas yang berada di Sumatera Selatan. Universitas Bina Darma mempunyai komitmen untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan dapat diterima di masyarakat. Untuk itulah Universitas Bina Darma mengusahakan Sertifikasi dari International Organization for Standarization ( ISO 9001:2000 ), dan pada tanggal 7 Juli 2003 telah memperoleh Sertifikasi dengan nomor Registrasi 04100. 30981. Dengan telah ditetapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 di Universitas Bina Darma maka setiap aktivitas dilaksanakan dengan terencana dan hasilnya dapat diukur secara objektif. Hal ini berarti proses belajar mengajar di Universitas Bina Darma telah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sehingga lulusannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
UBD secara aktif mengembangkan kerja sama di dalam maupun luar negeri yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UBD diantaranya adalah: University of Industri Selangor (UNISEL) Malaysia, Sun Microsystem, Barring Edu Training Sdn Bhd-Malaysia, Pearson VUE Authorised Center-India, NIIT Antilles NV – Neteherlands, Planet Edupro Indonesia (University of Cambridge English for Speakers of Other languages (ESOL) Authorised Main Center), Cisco Networking Academy, Stichting Hogeschool Zeeland (HZ)-Holland, dan NPO International Japanese Education Center.

Selasa, 10 Desember 2013

Pengaruh Media Sosial bagi Kalangan Remaja

Perkembangan Internet di Indonesia semakin berkembang pesat diiringi dengan berbagai infrastruktur yang memadahi seperti adanya ponsel, laptop dan biaya Internet yang terjangkau. Tingkat antusiasme masyarakat Indonesia khususnya remaja dalam memanfaatkan teknologi Internet ini pun semakin berkembang, baik dengan menggunakan ponsel maupun komputer.
Jejaring Sosial seperti Facebookgoogle+Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan dari komunitasnya.  Tentu dengan adanya Jejaring Sosial ini pasti mengakibatkan dampak yang positif maupun dampak yang negatif.
Dampak Positif :
Pengaruh positif penggunaan Jejaring Sosial diantaranya adalah banyak para remaja yang menggunakan Jejaring Sosial untuk memasarkan iklannya seperti yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa pembuat keripik pedas yang memasarkan produknya ke Twitter dan Facebook yang ber merk “Maicih” dan akhirnya sekarang menjadi sebuah kripik yang sudah tersebar hampir di kota-kota besar di Indonesia.  Ada juga Jejaring Sosial yang digunakan sebagai sarana bertukan informasi, pengetahuan dan untuk berdiskusi dalam pembuatan komunitas.
Jejaring Sosial juga dapat mempererat tali persaudaraan dimana seseorang dapat tetap saling berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Jejaring Sosial juga dapat digunakan untuk mencari seorang kerabat, bahkan ada suatu kisah seorang ibu dapat bertemu kembali dengan anaknya setelah 12 tahun berpisah
Dampak Negatif :
Akan tetapi Jejaring Sosial itu juga memberikan dampak yang negatif bagi para remaja.  Banyak para remaja yang kecanduan untuk menggunakan Jejaring Sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang.  Banyak para remaja yang lebih suka berhubungan lewat Jejaring Sosial dibanding dengan bertemu dengan teman-temannya dan yang lebih parah lagi mereka yang kecanduan susah untuk berkomunikasi dengan yang lain. Para pelajar juga lebih sering menggunakan waktu mereka untuk bermain game yang ada pada salah satu Jejaring Sosial.
Akhir-akhir ini pun banyak kasus-kasus tentang penculikan gadis, banyak orang-orang dengan kepandaian komunikasi dan rayuan dapat melarikan gadis gadis seperti yang telah dialami oleh Nova seorang remaja 14 tahun
Jejaring Sosial juga digunakan untuk bisnis prostitusi.  Banyak remaja yang tergiur karena pengaruh dari lingkungannya yang memang ada yang sudah terjun ke dunia hitam dan juga menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan. Remaja yang sedang labil apalagi suka bermimpi hidup mewah dengan mudah serta berasal dari keluarga yang berantakan mudah untuk terjerumus dalam prostitusi di Jejaring Sosial ini
Solusi mengatasi dampak negatif :
Solusi yang pertama kali adalah berusaha untuk membatasi diri, dimana jika kalian sudah kecanduan Jejaring Sosial, maka harus membatasi waktu aksesnya, mulai kurangi bermain game dan update status.  Mulai mencari kesibukan yang lain misal seperti bermain bersama teman-teman dalam dunia nyata, ikut organisasi maupun mengerjakan tugas kuliah.
Bagi remaja putri hendaknya dapat lebih waspada jika berkenalan dengan orang asing di Jejaring Sosial, entah itu dari teman kalian atau terlebih hanya orang yang asal ingin berkenalan.  Jangan mudah percaya akan rayuan serta kata-kata manisnya. Jangan mudah bertemu langsung kalau memang sangat ingin maka ajaklah teman-teman kalian dan jangan di tempat yang sepi.
Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan Jejaring Sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak-anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku dari anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba menghubungi sahabat-sahabatnya agar tidak lebih berlanjut.